Lilibetminds, Jakarta Kesulitan berbicara atau menyusui pada bayi dan anak kecil dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kondisi yang disebut dengan frenulum lidah terikat atau lidah terikat. Tongue tie terjadi ketika jaringan yang menghubungkan lidah ke dasar mulut terlalu pendek atau sempit, sehingga sulit menggerakkan lidah untuk berbicara atau menyusui dengan benar.
Penting bagi orang tua untuk memahami kondisi lidah yang tegang, karena kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan bicara dan makan anak. Bayi dengan lidah terikat mungkin mengalami kesulitan mengeluarkan suara tertentu atau mengekspresikan diri secara verbal, serta kesulitan menyusui, yang dapat memengaruhi asupan nutrisinya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penting bagi orang tua untuk mengenali gejala lidah tegang dan memahami cara mengobatinya. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dapat dengan cepat mengidentifikasi kebutuhan anak mereka dan mencari bantuan medis atau terapi yang tepat. Oleh karena itu, lidah yang terikat tidak akan menjadi hambatan bagi perkembangan bicara dan makan anak.
Untuk lebih memahami apa itu Tong Tie, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini yang dirangkum Lilibetminds dari berbagai sumber pada Senin (5/2/2024).
Tongue tie atau lingual frenum adalah suatu kondisi dimana frenum lingual, yaitu jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut, terlalu pendek atau terikat. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam melakukan gerakan lidah secara normal, seperti menarik kembali lidah atau menggerakkan lidah ke samping.
Tongue tie biasanya sudah ada sejak lahir dan bisa membuat bayi kesulitan menyusu karena lidahnya tidak bisa bergerak bebas. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara dengan jelas dan menyebabkan masalah dalam mengunyah atau menelan makanan.
Untuk mengatasi gangguan lidah, pengobatan medis dapat dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan frenulotomi, yaitu prosedur di mana seorang spesialis memotong frenulum. Prosedur ini dapat membantu memperbaiki gerakan lidah yang terbatas dan memungkinkan orang tersebut melakukan gerakan lidah yang lebih baik. Selain itu, terapi fisik juga dapat membantu memperbaiki kondisi ini.
Tongue tie memang dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang, namun dengan pengobatan yang tepat, kondisi tersebut dapat diatasi sehingga seseorang dapat hidup lebih nyaman.
Pernahkah Anda mendengar suatu kondisi yang disebut dengan lidah terikat? Tongue tie adalah suatu kondisi di mana frenulum, yaitu potongan jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut, terlalu pendek atau terlalu kaku sehingga membatasi kebebasan bergerak lidah. Kondisi ini bisa memengaruhi kemampuan seseorang dalam menyusui, berbicara, dan menjilat es krim. Apa saja gejala lidah terikat dan bagaimana cara mengatasinya? Lanjutkan membaca artikel ini untuk informasi lebih lanjut. 1. Kesulitan dalam menyusui
Tongue tie atau pengikat lidah adalah suatu kondisi dimana frenum (jaringan yang menghubungkan lidah dengan dasar mulut) terlalu pendek sehingga mengakibatkan pergerakan lidah menjadi terbatas. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menyusui bayi. Tanda dan gejala kesulitan menyusui akibat lidah terikat antara lain kesulitan melakukan pelekatan, seringnya pelepasan puting susu, dan pelekatan yang lemah.
Kesulitan menyusui karena lidah terikat dapat menyebabkan bayi mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi yang dapat berdampak buruk pada tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, masalah ini penting untuk segera diatasi.
Untuk mengatasi kesulitan menyusui akibat lidah kaku, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter atau dokter spesialis laktasi untuk mengevaluasi kondisi bayi. Bila diperlukan, prosedur medis seperti frenotomi (pemotongan frenulum) dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi lidah terikat pada anak.
Penting untuk segera mengatasi kesulitan menyusui akibat lidah kaku agar bayi dapat memperoleh nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan bantuan yang sesuai dengan kondisi anak. 2. Kesulitan menelan dan mengunyah makanan
Tongue tie adalah suatu kondisi di mana frenulum lidah terlalu pendek sehingga membatasi pergerakan lidah dan anak mungkin kesulitan menelan dan mengunyah makanan. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, sangat penting untuk mencari pertolongan medis untuk mengevaluasi kondisi lidah anak dan menentukan perlu tidaknya intervensi medis.
Banyak teknik khusus yang dapat membantu anak mengatasi kesulitan menelan dan mengunyah. Misalnya, ibu bisa melakukan teknik peregangan lidah secara lembut setiap hari untuk membantu memanjangkan frenulum. Selain itu, latihan peregangan dan gerakan lidah juga membantu meningkatkan pergerakan lidah pada anak.
Sebaiknya Anda juga berkonsultasi dengan dokter spesialis laktasi atau dokter spesialis anak untuk mendapatkan saran dan petunjuk yang tepat dalam mengatasi kesulitan menelan dan mengunyah pada anak dengan lidah terikat. Dengan bantuan medis yang tepat, anak-anak dengan gangguan lidah dapat memperoleh perawatan yang mereka butuhkan dan tumbuh dengan baik.
Oleh karena itu, bila anak Anda kesulitan menelan dan mengunyah makanan, segera konsultasikan ke dokter untuk evaluasi dan keamanannya. 3. Gangguan pertumbuhan mulut
Tongue tie atau gangguan perkembangan mulut adalah suatu kondisi dimana lidah anak menjadi sangat pendek sehingga membuatnya sulit untuk menggerakkan lidahnya dengan bebas. Gejala gangguan ini antara lain kesulitan menggerakkan lidah dan kesulitan menggunakan alat musik tiup.
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda perkembangan mulut yang buruk, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau dokter gigi. Mereka dapat memeriksa pengikat lidah anak Anda dan, jika perlu, memotongnya melalui prosedur yang disebut frenektomi.
Setelah frenektomi dilakukan, penting untuk mengembalikan seluruh gerak lidah anak. Untuk itu, mintalah rujukan ke fisioterapis yang dapat membantu anak Anda menggerakkan lidah pasca frenektomi.
Dengan mengetahui gejala gangguan pertumbuhan mulut dan cara mengatasinya, kita dapat membantu anak mengatasi masalah tersebut dan memastikan tumbuh kembangnya dengan baik. 4. Kemampuan berbicara buruk
Tongue tie atau pengikat lidah dapat menyebabkan gangguan bicara pada anak. Kesulitan menggerakkan lidah, lidah tampak terbatas pada dasar mulut, kesulitan menghisap atau makan, dan kesulitan menutup mulut secara sempurna adalah beberapa tanda dan gejala yang berhubungan dengan kelainan ini. Kesulitan mengucapkan huruf tertentu seperti “t”, “d”, atau “s” juga bisa menjadi tanda lidah terikat.
Buruknya kemampuan berbicara yang mempengaruhi perkembangan bicara anak antara lain kesulitan mengucapkan kata dengan jelas dan kesulitan berbicara dengan lancar.
Untuk menyingkirkan gangguan bicara akibat lidah terikat, penting untuk mengenali kesulitan anak dalam mengucapkan huruf tertentu dan memperhatikan gejalanya. Penanganan yang mungkin dilakukan antara lain terapi wicara, latihan pernapasan, atau bila perlu prosedur pembedahan untuk mengikis lidah.
Dengan mengidentifikasi tanda, gejala, kesulitan, pengucapan suku kata, dan pengobatan yang tepat, kami dapat membantu menghilangkan gangguan bicara akibat anak lidah terikat.
Tongue tie dapat didiagnosis berdasarkan jenis kondisi, riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan diagnosis banding. Jenis-jenis pengikat lidah dapat dibedakan berdasarkan sejauh mana frenulum terhubung dengan ujung lidah. Riwayat pasien meliputi riwayat menyusui atau pemberian susu botol, serta masalah pemberian makan pada bayi.
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan mengamati langsung kondisi frenum dan memeriksa kesulitan menggerakkan lidah. Diagnosis banding dapat dibuat dengan melihat gejala lain dari kondisi tersebut, seperti kesulitan makan atau berbicara.
Untuk penatalaksanaannya dapat dilakukan dengan menggunakan alat Hazelbaker Assessment of Lingual Frenulum Function (ATLFF). Skor ini digunakan untuk mengevaluasi tingkat kesulitan menyusui yang dialami bayi akibat lidah terikat. Dengan menggunakan skor ini, manajemen yang tepat dapat diberikan sesuai dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh masing-masing anak.
Dengan melakukan diagnosis secara detail melalui jenis, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan diagnosis banding, serta menggunakan skor ATLFF Hazelbecker, maka Tongue Tie dapat ditangani dengan tepat dan efektif.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai pengobatan lidah tie, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu lidah tie. Kondisi ini juga sering disebut dengan ankyloglossia, artinya lidah tidak bisa bergerak bebas akibat terlalu kuatnya kontak antara lidah dan dasar mulut. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti menyusui, berbicara, atau mengonsumsi makanan padat. Perawatan terhadap Tongue tie dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 1. Pemotongan frenulum
Frenulektomi adalah prosedur pembedahan di mana frenulum lidah dipotong sehingga mencegah pergerakan bebas lidah. Sedangkan frenulotomi adalah prosedur pembedahan dengan membuat sayatan atau sayatan pada frenulum. Perbedaan utama antara keduanya adalah tingkat invasif prosedurnya.
Kedua prosedur tersebut dapat dilakukan pada anak-anak dan orang dewasa yang memiliki masalah dalam menggerakkan lidah. Biasanya, prosedur ini dilakukan ketika pasien mengalami kesulitan makan, berbicara, atau menyusui.
Prosedur frenektomi dan frenulotomi biasanya dilakukan dengan anestesi lokal untuk mencegah nyeri. Namun pada beberapa kasus, terutama pada anak-anak, dokter mungkin memutuskan untuk melakukan anestesi umum. Tergantung kesulitan prosedur dan kondisi pasien. 2. Frenuloplasti
Frenuloplasty adalah prosedur bedah minimal invasif untuk mengatasi pengikat lidah pada anak-anak. Indikasi frenuloplasti adalah ketika lidah terikat sehingga bayi sulit menyusu atau makan makanan padat. Prosedur ini melibatkan pemotongan bagian kekang yang terlalu pendek atau kaku.
Selama prosedur ini, anak biasanya diberikan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit. Setelah itu, dokter memotong frenulum dengan pisau bedah atau laser. Setelah operasi, anak tersebut mungkin mengalami pendarahan dan nyeri ringan. Kemungkinan komplikasi setelah frenuloplasti termasuk infeksi, pendarahan berlebihan, atau reaksi alergi terhadap anestesi.
Meski risiko komplikasinya rendah, orang tua perlu mewaspadai risiko dan efek samping yang mungkin terjadi setelah prosedur. Selalu pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum Anda memutuskan untuk melakukan frenuloplasti pada anak Anda. Dengan penanganan dan perawatan pasca operasi yang tepat, frenuloplasty dapat membantu anak mengatasi masalah lidah terikat dengan cepat dan aman.
Tongue tie atau frenulum lidah adalah suatu kondisi dimana frenulum (jaringan penghubung lidah dengan dasar mulut) terlalu pendek sehingga membuat lidah sulit bergerak bebas. Gejala lidah terikat mungkin termasuk kesulitan menyusui, perkembangan mulut yang buruk, kebersihan mulut yang buruk, dan aktivitas bicara yang buruk bahkan pada anak yang lebih besar.
Untuk mengatasi komplikasi lidah, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis, seperti dokter bedah mulut atau dokter spesialis THT. Mereka dapat menilai tingkat keparahan kondisi dan memberikan pengobatan yang tepat sesuai kebutuhan. Beberapa kemungkinan pengobatan termasuk pembedahan untuk memotong frenulum yang terlalu pendek atau terapi rehabilitatif untuk membantu anak belajar menggunakan lidah dengan lebih efektif.
Dengan berkonsultasi dengan dokter spesialis, orang tua dapat memastikan bahwa anak mereka menerima pengobatan yang tepat untuk mengatasi komplikasi lidah dan mencegah dampak negatifnya terhadap perkembangan mulut dan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, jika Anda atau anak Anda mengalami gejala lidah tegang, jangan ragu untuk mencari pertolongan medis yang tepat.
Tongue tie dapat dicegah melalui beberapa langkah penting. Pertama, lakukan tes kehamilan untuk mendeteksi kondisi ini sejak dini. Tes ini dapat membantu dokter mempersiapkan prosedur yang diperlukan setelah bayi lahir. Selain itu, penting juga untuk menghindari konsumsi obat selama kehamilan, karena beberapa obat dapat mempengaruhi perkembangan normal organ dan jaringan janin, termasuk lidah. Terakhir, penting juga untuk berkonsultasi ke dokter jika bayi mengalami kesulitan menyusui. Dokter dapat memberikan saran dan prosedur yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Dengan melakukan upaya pencegahan tersebut, diharapkan risiko anak mengalami gangguan lidah dapat berkurang. Pencegahan yang baik sejak dini dapat membantu mengurangi masalah akibat kondisi ini, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau asisten Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut guna mencegah lidah tegang pada anak. Kapan Anda harus menemui dokter?
Tonguing merupakan keadaan dimana freensum lidah sangat pendek sehingga membuat pergerakan lidah menjadi terbatas. Hal ini dapat menyebabkan gangguan menyusui, bicara, atau makanan. Mulai dari menyusui hingga menyusui, lidah bayi bisa muncul di puting susu atau menimbulkan gejala sulit mengeluarkan suara.
Penting untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari lidah infantil. Pastikan untuk mencari dokter spesialis seperti ahli anak atau ahli bedah anak.
Konsultasi dengan dokter akan membantu Anda mengetahui perlu atau tidaknya tindakan perbaikan atau pengobatan lainnya. Selalu fokus pada gejala lidah yang dialami bayi atau anak-anak, dan jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.